Sunday, June 21, 2015

5 tips rumah tangga bahagia dalam agama buddha


Agama Buddha tidak menganggap pernikahan sebagai suatu kewajiban atau keharusan bagi perumah tangga. Sebagai umat Buddha ada dua pilihan dalam mejalani hidup, yaitu memilih untuk berumah tangga (Gharavasa) atau meninggalkan kehidupan berumah tangga (Pabbajita). Pernikahan pada dasarnya merupakan hak pribadi dan sosial, bukan suatu kewajiban. Seorang lelaki maupun perempuan memiliki kebebasan
memilih untuk menikah atau tetap hidup sendiri. Hal ini tidak berarti kalau ajaran Buddha menentang pernikahan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan berkata bahwa pernikahan adalah hal yang buruk dan tidak ada ajaran agama apapun yang menentang pernikahan. Dalam Sigalaka Sutta/Sigalovada Sutta Sang Buddha menjelaskan kepada seorang perumah tangga yang bernama Sigalaka. salah satu syair yang dijelaskan oleh Sang Buddha kepada Sigalaka yaitu bagaimana seorang istri harus dicintai oleh suaminya atau sebaliknya (dipandang sebagai arah barat).
1.    Dengan Menghormatinya
Seorang suami hendaknya menghormati istri, begitupun sebaliknya. Apabila rasa hormat saling ditunjukkan oleh kedua belah pihak maka rumah tangga bahagia akan didapatnya.
2.    Dengan Bersikap Ramah Tamah
Perselisihan yang terjadi dalam suatu rumah tangga biasanya disebabkan karena rasa kasih sayang yang sudah mulai luntur. Sikap ramah tamah harus selalu menjadi utama dalam setiap komunikasi. Karena dengan bersikap ramah tamah antara suami maupun istri perselisihan tidak akan terjadi.
3.    Dengan memberikan kesetiaan
Kesetiaan merupakan kunci rumah tangga bahagai. Dengan memiliki rasa cukup dan bersyukur akan membuat suami atau istri setia. Wujud kesetiaan dapat diwujudkan dalam segala hal. Hanya dengan selalu berkomunikasi yang baik juga sudah menjadi salah satu wujud kesetiaan.
4.    Memberikan Wewenang Rumah Tangga
Kewajiban suami dan kewajiban istri berbeda, seorang suami harus memberikan hak kepada istri untuk mengatur kondisi rumah. Sebagai seorang istri juga harus menjaga barang-barang yang diberikan suami dari hasil bekerja.
5.    Tanggung jawab
Terampil dan rajin dalam melakukan segalanya dengan tanggung jawab adalah kewajiban seorang istri. Dengan memberi barang-barang seperti perhiasan dll juga menjadi tanggung jawab sebagai seorang suami.
Atas lima cara inilah seorang istri mencintai suaminya dan seorang suami mencintai istrinya yang dipandang sebagai arah barat. Demikianlah arah barat ini dilindungi, diberikan kedamaian dan dibebaskan dari ketakutan oleh seorang istri dan anak.


1 comments: